pembuataatan emping melinjo memerlukan keabaran untuk memperoleh hasil yang berkualitas
Tenaga kerja produksi, yang sering disebut pengrajin, umumnya adalah perempuan, yang
biasanya berumur paruh baya (ibu-ibu). Tidak ada kualifikasi khusus yang diperlukan dalam
industri emping. Keahlian membuat emping biasanya didapatkan dari turun-temurun. Bagi
pengrajin emping, pekerjaan membuat emping merupakan pekerjaan sampingan dari pekerjaan
utamanya yaitu bertani.
Untuk menghasilkan emping yang berkualitas baik diperlukan bahan baku yang berkualitas.
Biji melinjo yang berkualitas baik adalah biji melinjo yang sudah tua, yang secara fisik dapat
diketahui dari kulit luar yang berwarna merah dan relatif segar (tidak disimpan terlalu lama).
sekema pembuatanya secara garis besar dapat anda lihat seperti skema di samping
cara pembuatan emping melinjo
1. buah melinjo di bersihkan dari daun dan buah yang sudah matang
Tahap pertama dalam pembuatan emping yaitu pengupasan kulit luar biji melinjo. Kulit luar
biji melinjo dikupas dengan menggunakan pisau. Kulit luar biji melinjo ini dapat digunakan
untuk sayuran.
2. di sangrai dengan pasir dan di aduk aduk sampai warna kulit luarnya menjadi kecoklatan
Biji melinjo yang sudah dikupas kulit luarnya dan sudah dikeringkan selama beberapa
waktu seperti yang telah disebutkan di atas, kemudian disangrai. Prosesnya yaitu: pertamatama,
wajan yang telah diisi pasir dipanaskan di atas tungku hingga panas pasirnya merata.
Jika pasirnya sudah panas, biji melinjo dimasukkan dan diaduk-aduk bersama pasir hingga
panasnya merata. Agar menghasilkan emping yang berkualitas bagus (rasanya gurih dan
warna empingnya bening) maka selama proses penyangraian, waktunya tidak boleh terlalu
cepat ataupun terlalu lama. Apabila terlalu lama, maka biji melinjo akan hangus dan ini
akan membuat rasa emping menjadi kurang enak/pahit serta warnanya kuning
gelap/gosong. Sedangkan apabila terlalu cepat, biji melinjo kurang matang, hal ini akan
mengakibatkan kulit keras (cangkang) biji melinjo sulit untuk dilepaskan (dipecahkan) selain
itu warna emping yang dihasilkan akan berwarna putih keruh. Waktu yang ideal untuk
proses penyangraian ini biasanya ± 2 menit.
3.setelah wara kecoklatan lalu di pukul dengan batu atau alu.hingga kulit yang kerass terpecah biji melinjo yang telah bersih di pukul pukul hingga tipis
Emping yang sudah ditata di atas rigen kemudian dikeringkan. Proses pengeringan
dilakukan dengan bantuan sinar matahari
Biji melinjo yang sudah terkelupas cangkangnya langsung dipipihkan dengan cara
menggetok/memukul biji melinjo tersebut hingga rata dengan menggunakan martil baja
sebanyak 2-3 kali getok.
Emping yang bagus adalah emping yang permukaannya tipis dan tidak cepat. Jadi semakin
tipis emping tersebut, maka akan semakin bagus. Apabila ingin membuat emping ukuran
yang lebih besar, maka caranya dengan meletakkan secara berdekatan biji melinjo pertama
dengan biji melinjo berikutnya. Semakin besar ukuran yang diharapkan, makin banyak biji
melinjo yang dibutuhkan.
gambar disamping adalah proses pemecahan dan pemipihan emping
4.proses selanjutnya adalah emping di jemur sehingga kandungan air dalam emping berkurang
Emping yang telah diangkat dari umpak, kemudian diletakkan di atas anyaman
bambu/rigen. Peletakan emping tersebut tidak boleh sembarangan, harus diatur sedemikian
rupa agar tidak saling bertumpuk (tidak tumpang tindih). Karena apabila saling
bertumpukan, maka akan sulit untuk mengangkatnya (apabila diangkat, empingnya akan
hancur).
5.Tahap Sortasi
Penyotiran bertujuan untuk memisahkan emping sesuai dengan kualitas. Kualitas fisik
dinilai dari keutuhan bentuk, kejernihan, kepipihan dan bau.
Emping yang telah benar-benar kering, kemudian disortir dahulu. Penyortiran emping
tersebut dilakukan dengan cara:
a. Memisahkan emping yang utuh dari yang pecah
b. Memisahkan emping yang ada bintik-bintik hitamnya.
c. Memisahkan emping yang tebal dari yang tipis
d. Memisahkan emping yang berasal dari biji melinjo yang masih muda. Ciri-ciri emping
yang berasal dari biji melinjo yang masih muda yaitu warna empingnya kurang bening
dan ada kerutan-kerutannya.
6.Tahap Pengemasan
Setelah emping-emping tersebut disortir berdasarkan kualitas lalau dilakukan pengemasan.
Pengemasan dilakukan dengan menggunakan kemasan plastik dan atau karton.
Kemasan plastik biasanya sudah diberi label untuk yang akan dijual satuan. Emping
dimasukkan ke kantong plastik dan ditimbang berat bersihnya (netto). Setelah itu barulah
dipress dengan menggunakan mesin press. Ukuran kemasan kami mengunakan 0,5 kg dan 1 kg. Sementara untuk kemasan plasti yang dijual curah, biasanya
dalam ukuran 5kg, 10 kg atau 15 kg.
Emping-emping yang sudah dikemas tersebut sebaiknya
disimpan di tempat yang sejuk dan kering.
Kemasan karton digunakan untuk pengiriman produk ke tempat yang relatif jauh dan
dalam jumlah besar/curah. Pemakaian kemasan karton bertujuan agar produk sampai di
tempat tujuan dalam kondisi utuh dan baik.
setelah sortarasi emping dapat disimpan untuk kemudian dapat dikemas dan didistribusikan me konsumen esuai dengan pesanan untuk melihat produk emping melinjo silahkan klik disini